Monday, March 9, 2015

Sistem Pencernaan (2) : Jenis dan Fungsi Mineral serta Vitamin


Semacam halnya vitamin, garam mineral diperlukan oleh t
ubuh dalam jumlah sedikit, serta juga tak mengalami proses pencernaan semacam zat makanan pokok. Garam mineral dipakai oleh tubuh baik sendiri-sendiri ataupun dengan cara golongan antar unsur.

Jenis dan Fungsi Mineral

Mineral yang dibutuhkan oleh tubuh sangatlah banyak, ini beberapa contohnya:


Jenis mineral
Fungsi
Kalsium (Ca)
  • Fungsi kalsium di antaranya:
  • bersama fosfor membentuk matipss tulang. Pembentukan matriks tulang ini dipengaruhi oleh vitamin D2
  • menolong proses penggumpalan darah
  • mempengaruhi penerimaan rangsangan pada otot serta syaraf
  • penting untuk penghantaran transmisi impuls

Pemakaian kalsium di dalam tubuh diatur oleh parathormon yang dihasilkan oleh kelenjar anak gondok (parathiroid). Ketidak sempurnaan ion kalsium didalam darah bisa memunculkan kekejangan. Bahan makanan yang tak sedikit mengandung kalsium merupakan susu, mentega, telur, buah-buahan, kacang-kacangan. 
Fosfor (P) Fungsi fosfor ialah:
  • bersama kalsium (Ca) ikut didalam proses pembuatan matriks tulang
  • mempengaruhi keseluruh proses perombakan serta pembentukan zat
  • sebagai bahan-bahan pembentukan fosfatid, yaitu zat yang penting di dalam plasma
  • penting didalam proses pembelahan inti sel, yaitu didalam proses penurunan sifat penting untuk kontraksi otot
Besi (Fe) Adalah komponen dari sitokrom, yaitu zat yang penting di dalam pernapasan, serta adalah komponen dari hemoglobin. Ketidak lebihan Fe bakal menyebabkan ketidak lebihan darah (anemia).
Bahan makanan yang tak sedikit mengandung logam adalah sayur-sayuran.
Fluor (F) Zat ini bermanfaat untuk menguatkan gigi. Bahan makanan yang tak sedikit mengandung fluor merupakan susu, otak, kuning telur. Bila terjadi ketidak lebihan zat fluor, maka bakal terjadi kerusakan gigi alias karies dentis.
Natrium (Na) Natrium adalah komponen anor anik dari cairan ekstraselular. Dalam bentuk Na-karbonat adalah senyawa buffer. Manfaat natrium menolong mempertahankan iritabilitas sel-sel otot.

Ketidak lebihan Na dalam tubuh bakal mengdampakkan: 
  • menurunnya nilai osmotik cairan ekstraselular.
  • suhu tubuh meningkat, sebab regulasi suhu tubuh terganggu
Kalium (K) Adalah komponen anorganik yang penting dalam cairan intraselular.
Fungsi Kalium yaitu:
  • penting dalam transmisi impuls syaraf.
  • penting untuk kontraksi otot dan untuk pertumbuhan
Iodium (I) Iodium adalah komponen penting dalam pembentukan tiroksin pada kelenjar gondok (tiroid). Ketidak lebihan yodium bisa menyebabkan penyakit gondok. Serta jika seorang bunda yang hamil ketidak lebihan yodium, maka anaknya kemudian mungkin mengalami ketidak lebihan daya pendengaran. Bahan makanan yang mengandung yodium adalah ikan laut, tiram, kerang, ikan asin
Klor (Cl) Klor adalah komponen penting untuk membentuk HCl. Senyawa ini berperan dalam penyerapan zat logam dan mengemulsikan lemak. Cl tersedia  dalam garam dapur, susu, daging, dan telur.
Fungsi Cl yaitu:
  • bahan ion krosit yang bermanfaat untuk transfer CO2  dari darah menuju paru-paru
  • memelihara keseimbangan asam serta basa, elektrolit, serta nilai osmotik didalam tubuh
  • mengatur aktivitas enzim
Sulfur (S) Sulfur alias belerang tak sedikit didapati dalam buah-buahan, sayuran, telur, daging, susu, keju, serta makanan yang mengandung berprotein.
fungsi sulfur untuk:
  • menambah kerja enzim
  • untuk komponen vitamin seperti thiamin, biotin, serta asam pantotenat
  • untuk komponen yang penting didalam proses detoksikasi
  • merawat otot dan saraf
  • menambah proses pembekuan darah
Magnesium (Mg) Kekurangan Mg berdampak:
  • menimbulkan gangguan mental serta emosi
  • kontrol dalam kerja otot kurang
  • perubahan yang mengarah ke kerusakan sistem ginjal serta kardiovaskuler
Seng (Zn) Bahan ini sering didapati dari ikan laut, hati, daging, telur susu, serta gandum.
Fungsi seng (Zn) yaitu:
  • membantu prosses penyembuhan luka serta kesehatan kulit
  • membantu pertumbuhan
  • membantu metabolisme protein, lemak, serta karbohidrat
  • ketajaman terhadap rasa serta bau
  • sangat penting didalam pertumbuhan serta reproduksi
Tembaga (Cu) Zat ini sangat banyak didapati dalam kacang, padi, buah polongan, kerang, ginjal, serta hati.
Fungsi Cu yaitu:
  • bermanfaat didalam pembentukan Hb
  • komponen enzim dan protein
  • membantu absorbsi unsur Fe
  • menjaga fungsi sistem saraf
  • sintesis substansi hormon

Sistem Pencernaan (1) : Jenis dan Fungsi Bahan Makanan


Makanan dibutuhkan oleh tubuh untuk beberapa tujuan, umpama untuk menghasilkan energi, sebagai bahan pembentuk sel tubuh, untuk meningkatkan cairan tubuh, dan sebagainya. Makanan yang dikonsumsi idealnya mengandung karbohidrat, lemak, protein, air, mineral, dan vitamin.

Manfaat Makanan Bagi Tubuh Manusia

    untuk memperoleh energi
    untuk mengganti sel-sel yang sudah usang alias rusak
    untuk pertumbuhan dan pembentukan tubuh
    sebagai zat pelindung dalam tubuh, antara lain dengan tutorial menjaga keseimbangan cairan tubuh

Jenis dan Manfaat Bahan Makanan dan Vitamin

Tubuh kami memerlukan unsur-unsur alias zat-zat makanan yang butuh untuk kesehatan dan pertumbuhan, yaitu:
a.    Air

Air bermanfaat untuk melarutkan zat-zat makanan, untuk mengangkut zat-zat makanan dari jaringan yang satu ke jaringan yang lain, dan untuk mengangkut sisa metabolisme dari jaringan ke sistem ekskresi. Oleh sebab itu, air adalah kebutuhan vital.
b.    Protein

Protein adalah senyawa organik kompleks yang tersusun atas unsur-unsur C, H, O, N, dan kadangkala mengandung unsur S dan P. Komponen dasar dari protein adalah senyawa organik sederhana yang disebut asam amino. Asam amino bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

    Asam amino esensial alias asam amino utama: yaitu asam amino yang sangat diperlukan oleh tubuh dan wajib didatangkan dari luar tubuh manusia, sebab sel-sel tubuh manusia tak sanggup mensintesisnya. Yang tergolong asam amino esensial adalah: lisin, triptofan, isoleusin, threonin, histidin, valin, metionin, leusin, dan fenilalanin
    Asam amino nonesensial, yaitu asam amino yang bisa disintesis oleh tubuh sendiri. Contohnya: alanin, sistein, glisin, prolin, tirosin, dan lain sebagainya.

Protein yang kami butuhkan bisa bersumber dari fauna dan tumbuh-tumbuhan. Yang bersumber dari fauna disebut protein hewani, sedangkan yang bersumber dari flora disebut protein nabati. Protein yang bersumber dari fauna antara lain telur, susu, keju, dan ikan yang disebut First Class Protein, sebab bahan tersebut mengandung kesepuluh asam amino esensial.
Protein diperlukan tubuh sebab protein tersebut memiliki beberapa manfaat, yaitu:

    membangun sel-sel yang sudah rusak
    membentuk zat-zat pengatur semacam enzim dan hormon
    membentuk antibodi
    bahan pembentuk senyawa asam amino lainnya
    sebagai asal energi, 1 gram protein menghasilkan 4,1 kalori

c.     Lemak

Lemak adalah senyawa organik yang tersusun atas unsur-unsur C, H, dan O. Komponennya adalah asam lemak dan gliserol.
Manfaat lemak adalah:

    sebagai penghasil kalori. Satu gram lemak menghasilkan 9,4 kalori
    sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K
    sebagai pelindung alat-alat tubuh dan sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah

Bahan makanan yang tak sedikit mengandung lemak adalah makanan yang bersumber dari hewan, umpama: daging, keju, mentega, susu, telur, ikan, dan lain sebagainya. Sedangkan makanan dari flora yang tak sedikit mengandung lemak antara lain: kelapa, kacang-kacangan, kemiri, dan lain sebagainya.
d. Karbohidrat
Unsur penyusun karbohidrat adalah C, H, dan O. Di dalam tubuh karbohidrat bermanfaat sebagai:

    asal kalori. Setiap satu gram karbohidrat menghasilkan 4,1 kalori
    bahan penyusun senyawa organik lainnya, semacam protein, dan lipida
    penjaga keseimbangan asam dan basa

Karbohidrat bisa disimpan di dalam tubuh sebagai glikogen. Karbohidrat dan lemak adalah asal energi mutlak bagi tubuh kita. Karbohidrat hanya bersumber dari tumbuh-tumbuhan, umpama: beras, jagung, gandum, gula, kentang, umbi-umbian, buah-buahan, dan lain sebagainya.

Sistem Transportasi (6) : Alat peredaran darah manusia

Alat-alat peredaran darah pada manusia


Alat peredaran darah terdiri atas jantung (cor) dan pembuluh darah. Jantung bermanfaat memompa darah, sedangkan pembuluh darah bertugas mengalirkan darah dari jantung hingga hingga ke jaringan tubuh.
Pembuluh darah

Ada dua tipe pembuluh darah yaitu:

    Arteri : Adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah keluar dari jantung. Bila hingga di jaringan, arteri bercabang-cabang kecil yang disebut arteriole. Pembuluh arteri bersifat elastis dan darah yang mengalir tekanannya kuat sebab mendapatkan pemompaan langsung dari jantung.
    Vena : Adalah pembuluh yang mengalirkan darah kembali menuju ke jantung. Pembuluh vena yang menyebar di jaringan bercabang-cabang kecil dan disebut venula. Vena tak lebih elastis bila dibandingkan dengan arteri dan darah yang mengalir tekanannya rendah sebab ajaran darah pada vena berdasarkan sistem katup dan pompa otot. Vena biasanya terletak di permukaan tubuh di bawah kulit, sedangkan arteri lebih ke dalam.


Perhatikan perbedaan arteri dan vena.
 
Jantung
Jantung adalah alat pemompa darah, terletak didalam rongga dada dan diatas diafragma. Jantung memiliki tahap-bagian sebagai berikut:

a.    Dinding jantung: terdiri atas tiga lapis, yaitu

    epikardium (lapisan luar)
    perikardium (selaput pembungkus jantung)
    miokardium (otot jantung)
    endokardium (selaput yang melapisi ruangan jantung)


tahap-bagian jantung.
b.    Ruangan jantung: terdiri atas 4 ruangan yaitu

    serambi (atrium) kanan dan kiri
    dan dua bilik (ventipsel) kanan dan kiri
        Pada bayi yang belum lahir, antara serambi kanan dan serambi kiri tersedia celah yang disebut foramen ovale. Celah ini bermanfaat sebagai bypass ajaran darah sebab belum bermanfaatnya paru-paru janin.

c.     Katup jantung: untuk menjaga supaya ajaran darah tetap searah. Ada tiga macam katup jantung:

    valvula tipsuspidalis (berdaun tiga): tersedia di antara atrium kanan dan ventipsel kanan
    valvula bikuspidalis (berdaun dua): tersedia di antara atrium kiri dan ventipsel kiri
    valvula semilunaris (bentuk bulan sabit): tersedia pada pangkal batang aorta

d.    Saraf jantung

    Sinoatrium Node (SA Node): tersedia pada atrium kanan
    Atrioventricular Node (AV Node): tersedia pada sekat antara atrium dan ventipsel

Pola peredaran darah
Bila SA Node mengeluarkan impuls bakal menyebabkan atrium berkontraksi jadi darah dipompa menuju ke ventipsel. Impuls yang mengalir akhirnya merangsang AV Node jadi juga mengeluarkan impuls yang menyebabkan otot ventipsel berkontraksi, dan darah dipompa keluar jantung.

Bila ventipsel kiri berkontraksi darah dipompa ke seluruh tubuh melewati aorta (nadi besar). Darah yang mengalir ini kaya bakal oksigen dan nutrisi. Di jaringan tubuh nutrisi dan oksigen diambil oleh sel-sel tubuh. Kemudian sel melepaskan CO2 dan sisa metabolisme yang kemudian diangkut oleh darah melewati pembuluh vena cava superior dan vena cava inferior kembali menuju atrium kanan. Pola peredaran ini disebut peredaran darah besar.

Perhatikan pola peredaran darah pada manusia,.

Dari atrium kanan darah dipompa masuk ke ventipsel kanan lalu mengalir meninggalkan jantung menuju ke paru-paru melewati arteri pulmonalis. Darah yang mengalir ini mengangkat tak sedikit CO2 yang hendak dibuang. Di paru-paru CO2 dilepaskan dan oksigen diikat, lalu darah mengalir melewati vena pulmonalis kembali ke jantung masuk ke atrium kiri. Pola peredarah ini disebut peredaran darah kecil. Dari atrium kiri darah masuk ke ventipsel kiri, dan siklus yang sama terulang.

Butuh diperhatikan bahwa kontraksi atrium kanan dan kiri berjalan bersamaan. Demikian pula kontraksi ventipsel kanan dan kiri juga bersamaan. Jadi ajaran darah pada peredaran darah besar dan kecil berjalan serentak, dan bukannya bergantian.

Saat ventipsel berkontraksi muncul tekanan yang disebut tekanan sistole. Saat ventipsel berelaksasi tetap ada tekanan yang disebut tekanan diastole. Umumnya pada orang muda yang sehat besarnya tekanan sistole dan diastole adalah 120/80 mmHg. Tekanan darah ini bakal terus tinggi sejalan dengan pertambahan usia.

Sebetulnya msumberah tekanan sistole dan diastole ini juga terjadi pada saat kontraksi atrium. Jadi ada sistole atrium dan diastole atrium. Tapi di dunia medis konteks tekanan sistole dan diastole tampaknya lebih mengacu pada kontraksi ventipsel.
Peredaran Limfe (Getah Bening)

Selain peredaran darah, pada manusia tersedia juga peredaran limfe alias peredaran getah bening. Peredaran getah bening adalah peredaran terbuka, yaitu dimulai dari dalam jaringan dan beres pada pembuluh balik bawah selangka (vena sub klavia).

Cairan ini berasal dari darah yang keluar melewati dinding kapiler lalu masuk ke ruang antarsel, dan kemudian masuk ke pembuluh halus yang disebut pembuluh getah bening (limfe). Dari pembuluh limfe kecil, kemudian berkumpul pada pembuluh getah bening yang besar, dan yang terbaru masuk ke vena sub klavia.

Sistem limfatik pada manusia
Pembuluh limfe besar ada dua macam, yaitu:

    Sistem pembuluh limfe dada (ductus thoraxicus): mengalirkan limfe dari tahap tubuh sebelah bawah, dan tahap tubuh atas sebelah kiri ke pembuluh vena bawah selangka kiri.
    Sistem pembuluh limfe dada kanan (ductus limfaticus dexter): mengalirkan limfe dari daerah kepala, leher, dada, paru-paru, jantung dan lengan kanan ke vena bawah selangka kanan.

Di sepanjang pembuluh limfe tersedia kelenjar limfe yang adalah penyaring kuman. Berbagai kelenjar limge yang besar adalah:

    kelenjar limfe lipat siku, lipat dada, ketiak, lutut, dan leher.
    di selaput lendir usus.
    kelenjar folikel pangkal lidah.
    tonsil, amandel, dan pada adenoid.

Semacam ajaran darah pada vena, ajaran getah bening dikarenakan oleh tekanan otot rangka yang tersedia di kurang lebih pembuluh getah bening. Dan untuk menjaga supaya ajaran getah bening bisa lancar, disepanjang pembuluh tersedia katup. Persis semacam vena.

Sunday, March 8, 2015

Sistem Transportasi (5) : Golongan darah Rhesus

Semacam juga golongan darah berdasarkan sistem ABO, golongan darah Rhesus juga didasarkan pada tipe aglutinogen pada eritrosit serta aglutinin pada plasma darah.

Golongan darah Rhesus ini juga ditemukan oleh Landsteiner. Penamaan golongan Rhesus ini diambil dari nama kera yang diteliti Landsteiner, namanya Macacus rhesus. Pada kera ini didapati antigen serta antibodi yang sama dengan manusia.


Sang monyet : Macacus rhesus.

Ada dua tipe golongan Rhesus, yaitu Rhesus (+) serta Rhesus (-). Orang bergolongan Rhesus + mempunyai antigen Rhesus (antigen Rh) pada eritrositnya serta tak mempunyai antibodi. Golongan Rhesus – mempunyai antibodi Rhesus (anti Rh) pada plasma darahnya serta tak mempunyai antigen. Lihat tabel berikut:

Golongan
Rhesus +
Rhesus -
antigen
antigen Rhesus
-
antibodi
-
anti Rhesus

Orang bergolongan Rhesus – bisa menjadi donor terhadap golongan Rhesus – maupun Rhesus + (dalam kondisi darurat). Namun orang Rhesus + hanya diperbolehkan mendonorkan darahnya terhadap Rhesus + saja, serta tak boleh ke Rhesus –. Alasannya sama semacam golongan darah ABO, yaitu sebab Rhesus + sebagai donor mempunyai antigen (antigen Rhesus) serta Rhesus -  sebagai resipien mempunyai antibodi (anti Rhesus). Inkompatibilitas ini bakal menyebabkan penggumpalan (aglutinasi) antigen Rhesus oleh anti Rhesus, serta bisa menyebabkan kematian sang resipien.

Kualitas medis lain dari golongan Rhesus ini khususnya dalam msumberah perkawinan. Apabila seorang pria Rhesus + menikah dengan wanita Rhesus –, maka anaknya berkesempatan mengalami eritroblastosis fetalis (penyakit kuning pada bayi). Permasalahan ini hanya terjadi pada tipe perkawinan pria Rhesus + dengan wanita Rhesus –.

Apabila bunda Rhesus – mengandung anak pertama Rhesus +, maka sang bunda bakal membentuk anti Rhesus (antibodi). Apabila kehamilan kedua sang anak bergolongan Rhesus + maka anti Rhesus bunda bakal menyerang serta menyebabkan kerusakan eritrosit bayi yang dikandungnya.

Sebab tak sedikit eritrosit yang rusak, darah bayi lebih tak sedikit mengandung eritroblas (eritrosit yang tetap muda serta berinti). Sementara itu kerusakan eritrosit yang lumayan tinggi mengdampakkan meningkatnya urobilin, yaitu pigmen kuning yang memberi warna pada urine. Inilah yang menyebabkan bayi tampak berwarna kuning.

Pada permasalahan tertentu pertolongan pada bayi bisa diperbuat dengan gambartherapi yaitu penyinaran dengan cahaya ultraviolet, transfusi post natal (seusai lahir), alias transfusi pre natal (sebelum lahir) dengan menyuntikkan darah langsung ke umbilikal (tali pusar).

Berdasarkan pemecahan ras manusia, nyatanya rhesus negatif lebih tak sedikit dijumpai pada orang:

    Eropa (bule) kurang lebih 15% Rh – serta 88% Rh +
    Negro : 7-8% Rh – serta 90 – 93% Rh +
    Asia : 99% rhesus +  serta Rh – < 1%

Mungkin inilah yang menyebabkan lumayan tingginya prevalensi eritroblastosis fetalis apabila terjadi pernikahan pria Asia dengan wanita bule.

Sistem Transportasi (4) : Golongan darah ABO

Ada tak sedikit golongan darah, tetapi yang populer di bidang medis merupakan golongan darah ABO serta Rhesus. Kedua golongan darah ini ditemukan oleh Dr. Karl Landsteiner, seorang dokter dari Austria, pada tahun 1900. Semula Landsteiner menemukan golongan darah A, B, serta C. Golongan C ini kemudian dinamakan golongan O.

Pada tahun 1902 kolega Landsteiner, yaitu Alfred Decastello serta Adriano Sturli menemukan golongan ke empat yaitu golongan AB.

Dasar penggolongan darah ABO merupakan adanya aglutinogen (antigen) pada eritrosit, serta adanya aglutinin (antibodi) di dalam plasma darah. Aglutinogen berarti antigen yang digumpalkan, sedangkan aglutinin merupakan tipe antibodi yang menggumpalkan.
Golongan darah sistem ABO

Menurut sistem ABO darah manusia terbagi atas 4 golongan, yaitu:
Golongan
aglutinogen (antigen) pada eritrosit
aglutinin (antibodi) pada plasma darah
A
B
AB
O
A
B
A dan B
-
b
a
-
a dan b

Pemahaman tentang aglutinogen serta aglutinin inilah yang mendasari teknik transfusi darah. Dalam transfusi darah, orang yang memberbagi darah disebut donor, sedangkan yang menerima disebut resipien. Transfusi (pindahtuang darah) ini wajib memperhatikan msumberah aglutinin-aglutinogen, sebab apabila terjadi inkompatibilitas (ketaktepatan) golongan darah, maka bakal menyebabkan terjadinya aglutinasi (penggumpalan) darah, serta dapat menyebabkan kematian sang resipien.

Secara umum dalam proses transfusi darah prinsip ini yang dipegang:

    Apabila aglutinin a berjumpa dengan aglutinogen A, alias aglutinin b berjumpa dengan aglutinogen B bakal menyebabkan aglutinasi (penggumpalan)

Cara yang mudah untuk memahami transfusi darah begini: untuk donor perhatikan aglutinogennya, sedangkan untuk resipien perhatikan aglutininnya.

Umpama begini:
Saya bergolongan darah A, ingin mendonorkan darah saya terhadap Luna Maya yang bergolongan darah B. Ingat, saya merupakan donor, serta Luna Maya merupakan resipien. Golongan darah saya A berarti mempunyai aglutinogen A (lihat tabel). Sedangan golongan darah Luna B berarti mempunyai aglutinin a. Apabila aglutinin a berjumpa dengan aglutinogen A maka bakal terjadi aglutinasi. Itu sebabnya saya yang bergolongan darah A tak dapat memberbagi darah saya terhadap Luna Maya yang bergolongan darah B.

Nah, dari dasar itulah timbul istilah donor universal serta resipien universal. Donor universal (golongan O) merupakan golongan darah yang dapat mendonorkan darahnya ke semua golongan darah, sebab tak mempunyai aglutinogen. Sedangkan resipien universal (golongan AB) merupakan golongan darah yang dapat menerima darah dari semua golongan, sebab tak mempunyai aglutinin. Sehingga O dapat menjadi donor ke semua golongan, serta AB dapat menjadi resipien dari semua golongan.

Tetapi di dunia medis faktor tersebut tak diperbolehkan khususnya apabila diperbuat transfusi dalam jumlah besar.

Saturday, March 7, 2015

Sistem Transportasi (3) : Darah manusia

Sistem peredaran darah manusia terdiri atas darah dan alat peredaran darah. Darah terdiri atas bagian sel-sel darah dan plasma (cairan) darah, sedangkan alat peredaran darah terdiri atas jantung dan pembuluh darah. Di samping itu pada manusia didapati peredaran limfe (getah bening) yang merupakan peredaran terbuka.
Sel-sel darah

Fungsi darah:
    Sebagai alat transpor:
        oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh
        CO2 dari seluruh jaringan tubuh ke paru-paru dalam bentuk HCO3- (bikarbonat)
        sari-sari makanan dari usus ke seluruh jaringan yang membutuhkan
        sisa metabolisme dari seluruh jaringan tubuh ke alat pengeluaran (ekskresi)
        hormon dari kelenjar endokrin (kelenjar buntu) ke bagian tubuh tertentu
    Mengatur keseimbangan asam dan basa
    Alat pertahanan tubuh dari infeksi kuman
    Mengatur stabilitas suhu tubuh

Sel-sel darah
1.     Sel darah merah (eritrosit)

    satu milimeter kubik darah mengandung 4 – 6 juta sel
    bentuknya bikonkaf
    warna merah disebabkan oleh adanya pigmen yang disebut haemoglobin.
    fungsi eritrosit adalah untuk mengangkut O2 dan CO2 serta menjaga keseimbangan pH darah.
    dibentuk di dalam sumsum merah tulang pipih, sedang pada bayi sel darah merah dibentuk di dalam hati.
    sel darah manusia dan mamalia tidak berinti.

2. Sel darah putih (leukosit)
    mempunyai inti
    setiap 1 mm kubik  darah mengandung 5.000 – 9.000 sel
    sel darah putih dapat bergerak bebas secara ameboid, dan dapat menembus dinding kapiler (kemampuan diapedesis)
    fungsi sel darah putih untuk imunitas/melawan antigen yang masuk ke dalam tubuh
    ada dua jenis, yaitu granulosit dan agranulosit. Granulosit terdiri atas: neutrofil, eosinofil, dan basofil. Sedangkan agranulosit terdiri atas limfosit dan monosit
    dibentuk oleh jaringan retikulo endothelium disumsum tulang untuk yang granulosit, dan di kelenjar limpa untuk yang agranulosit.

3.     Sel darah pembeku (trombosit)

    sering pula disebut keping-keping darah atau platelet
    tidak berinti dan mudah pecah
    dibuat oleh sel megakariosit di dalam sumsum tulang
    setiap 1  mm kubik darah pada orang dewasa mengandung 250.000 – 400.000 sel
    trombosit penting dalam proses pembekuan darah


Jenis-jenis sel darah pada manusia. Perhatikan perbandingan ukurannya.


Proses pembekuan darah
Pembekuan darah merupakan rangkaian proses yang terjadi pada jaringan tubuh, plasma darah, dan trombosit. Bila darah ke luar dari pembuluh darah, maka akan segera membeku atau menggumpal (koagulasi).
Untuk keperluan tertentu, misalnya dalam proses pengambilan darah dari donor, maka pembekuan darah dapat dihindari dengan jalan:
    Mendinginkan darah mendekati titik bekunya untuk menghalangi pembentukan trombin.
    Memberi garam natrium oksalat atau natrium sitrat untuk mengendapkan ion Ca, sehingga pengubahan protrombin menjadi trombin terhambat
    Pemberian heparin atau dicumarol. Kedua zat tersebut merupakan zat anti koagulan atau anti pembekuan darah
    Mencegah persentuhan dengan permukaan yang kasar, jadi harus menggunakanjarum yang tajam dan pipa atau gelas yang licin.

Cairan darah (plasma darah)
Komponen terbesar dari cairan darah ialah air. Di dalamnya terlarut senyawa-senyawa kimia, antara lain:

    protein: protein yang terlarut dalam darah antara lain:
    fribrinogen: penting untuk pembekuan darah
    albumin: untuk menjaga tekanan osmotik darah
    globulin: untuk membentuk at kebal atau zat anti, terutama gamaglobulin
    Sari-sari makanan
    dan garam mineral misallnya Na, K, Ca, Mg, Cl , HC03-, PO4-
    enzim, hormon dan antibodi.
    zat-zat sisa metabolisme: urea dan asam ureat.
    gas-gas pernapasan: 02, C02 dan N2.

Sistem Transportasi (2) : Sistem transportasi pada Vertebrata

Sistem sirkulasi pada Vertebrata jauh lebih maju dibandingkan dengan sistem sirkulasi pada invertebrata. Berikut ini uraian pendek tentang perbandingan sistem sirkulasi pada kelompok vertebrata.

Ikan (Pisces)
Jantung ikan terdiri atas dua ruangan, yaitu suatu  serambi alias atrium dan suatu  bilik alias ventipsel. Untuk menjaga supaya ajaran darah masih searah, antara serambi dan bilik tersedia katup jantung.

Sistem sirkulasi pada ikan: peredaran darah tunggal.

Bila bilik jantung berkontraksi, darah bakal terpompa ke luar menuju ke insang. Di dalam kapiler insang CO2 dibebaskan ke dalam air, sedangkan oksigen dari air berdifusi ke dalam darah insang, jadi darah yang meninggalkan insang tak sedikit mengandung oksigen. Dari insang darah mengalir melalui vena sambil mengedarkan oksigen dan sari makanan ke seluruh tubuh dan selanjutnya menuju ke atrium jantung, lalu mengalir ke bilik.

Peredarah darah ikan hanya sekali melalui jantung. Peredaran darah yang demikian disebut peredaran darah tunggal.

Katak (Amphibi)
Sel-sel darah katak terdiri atas sel-sel darah merah (eritrosit) dan sel-sel darah putih (leukosit). Eritrositnya berinti, berbentuk bulat panjang, pipih dan mengandung hemoglobin. Leukositnya tak berwarna, berinti dan bisa bergerak leluasa dengan cara ameboid.

Jantung katak memiliki tiga ruangan, yakni satu ventipsel alias bilik, dua serambi alias atrium kiri dan kanan yang berdinding tipis. Di antara serambi dan bilik tersedia katup jantung. Di samping itu tersedia kantong berdinding tipis tempat bermuaranya vena yang mengangkut darah yang kaya CO2 dari beberapa organ tubuh tidak hanya paru-paru dan kulit, disebut sinus venosus. Darah yang masuk ke sinus venosus ini kaya bakal CO2. Darah dari sinus venosus bakal masuk ke atrium kanan.

Sistem sirkulasi pada katak. Perhatikan ventipselnya hanya satu. (dobel klik untuk memperbesar)

Darah dari ventipsel keluar melalui batang nadi alias trunkus arteriosus. Batang nadi ini selanjutnya bercabang-cabang menjadi dua. Yang satu mengalirkan darah ke seluruh tubuh, sedang yang lain mengalirkan darah menuju ke kepala (arteri karotis) dan ke kulit dan paru-paru (arteri pulmokutanea). Di dalam kapiler paru-paru dan kulit darah bakal membebaskan CO2 dan mengikat oksigen, selanjutnya mengalir melalui vena pulmo kutanea kembali ke atrium kiri. Darah yang melalui pembuluh vena ini kaya bakal oksigen.

Darah yang berasal dari seluruh tubuh mengangkat sisa metabolisme dan CO2 kembali ke jantung melalui vena cava yang bermuara pada sinus venosus, dan akhirnya darah mengalir masuk ke atrium kanan. Darah yang berasal dari atrium kiri dan kanan bakal dipompa masuk ke dalam ventipsel, dampaknya terjadi percampuran antara darah kotor dan darah bersih.

Pada katak tersedia hga macam sistem vena, yaitu:
sistem vena kava, yang terdiri dari vena kava yang berasal dari tungkai depan dan kepala,serta vena kava yang berasal dari alattubuh tahap belakang
sistem vena pulmo kutanea, yakni vena yang mengangkutdarah dariparu-paru dan kulit
sistem vena porta, yakni vena yang merngalirkan darah dari organ tubuh sebelum kembali ke jantung mampir terlebih dahulu ke organ lain. Pada katak ada dua macam vena porta:

    vena porta hepatica: vena yang mampir ke hati
    vena porta renalis: vena yang mampir ke ginjal

Di samping peredaran darah, pada katak juga tersedia peredaran getah bening alias peredaran limfe yang adalah sistem peredaran terbuka. Peredaran ini berperan penting dalam pengambilan cairan tubuh dari dalam darah.

Reptilia
Reptilia memiliki jantung yang terdiri atas 4 ruangan, yakni dua serambi dan dua bilik. Antara serambi kanan dan kiri dan bilik kanan dan kiri sudah bersekat, namun belum sempurna, jadi darah yang kaya O2 dalam bilik kiri dan darah yang kaya CO2 dalam bilik kanan bisa bercampur. Pada buaya, sekat antar bilik memiliki celah kecil yang dikenal sebagai foramen panizzae.

Jantung Reptile. Perhatikan foramen pannizae-nya.

Darah bersih dipompa dari bilik kiri melalui aorta ke seluruh tubuh untuk mengedarkan nutrisi dan oksigen. Dari jaringan tubuh, darah yang mengandung CO2  dan sisa metabolisme kembali ke serambi kanan dan masuk ke ventipsel kanan untuk selanjutnya dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Di paru-paru CO2 dibuang dan oksigen diikat oleh darah. Darah bersih ini kemudian kembali ke serambi kiri melalui vena pulmonalis, lalu mengalir ke bilik kiri dan siklus yang sama terulang.

Burung (Aves) dan Mamalia
Jantung burung dan mamalia sama. Memiliki 4 ruangan, yaitu dua serambi kanan dan kiri, dan dua bilik kanan dan kiri. Diantar serambi dan antar bilik sudah dipisahkan oleh sekat yang sempurna.


Jantung Aves dan Mamalia