Thursday, March 5, 2015

Sistem Kekebalan Tubuh

Sistem kekebalan alias imunitas merupakan sebuahsistem pertahanan yang dipakai untuk melindungi tubuh dari infeksi penyakit alias kuman. Penyakit alias kuman ini berupa protein asing yang tak sama dari protein tubuh kita, serta tak jarang disebut antigen. Sebab dianggap sesuatu yang asing, maka antigen ini wajib disingkirkan, dinetralisir, alias dihancurkan. Yang bertugas meperbuat ini salah satunya merupakan sistem pertahanan tubuh yang dikenal dengan antibodi.
Macam sistem pertahanan tubuh

Antibodi merupakan sebuahzat yang dibentuk oleh tubuh, yang berasal dari protein darah tipe gama-globulin serta berkegunaaan untuk melawan antigen (zat asing/protein asing) yang masuk ke dalam tubuh. Beberapa tipe antibodi bekerja dengan beberapa tutorial untuk melawan antigen:

a. Opsonin merupakan antibodi yang bekerja dengan merangsang leukosit untuk menyerang antigen alias kuman.
b. Lisin merupakan antibodi yang bekerja dengan tutorial menghancurkan antigen (lisis).
c. Presipitin merupakan antibodi yang bekerja dengan tutorial mengendapkan antigen (presipitasi), serta
d. Aglutinin merupakan antibodi yang bekerja dengan tutorial menggumpalkan antigen (aglutinasi).

Umumnya yang bertugas melawan para antigen ini merupakan kelompok sel darah putih (leukosit). Ada bermacam-macam leukosit dengan beberapa kegunaaan. Berdasarkan ada/tidaknya granula di dalam plasma, leukosit dibagi menjadi:

1. Leukosit bergranula (granulosit)

    Neutrofil
    Eosinofil
    Basofil

2. Leukosit tak bergranula (agranulosit)

    Limfosit
    Monosit

1. Neutrofil

Plasmanya bersifat netral, inti selnya berjumlah tak sedikit (polimorf) dengan bentuk bermacam-macam. Neutrofil melawan antigen dengan tutorial memakannya (fagositosis). Tidak hanya meperbuat fagositosis kepada kuman, neutrofil juga memakan jaringan tubuh yang rusak alias mati.

2. Eosinofil

Plasmanya bersifat asam. Itulah sebabnya eosinofil bakal tampak berwarna merah tua bila ditetesi eosin. Eosinofil juga bersifat fagosit serta jumlahnya bakal meningkat apabila tubuh terkena infeksi.

3. Basofil

Plasmanya bersifat basa. Berwarna biru apabila ditetesi larutan basa. Basofil juga bersifat fagosit. Tidak hanya itu, basofil mengandung antikoagulan (anti penggumpalan darah), yaitu heparin.

4. Limfosit


Limfosit tak bisa bergerak serta berinti satu. Ukurannya ada yang besar serta ada yang kecil. Limfosit berkegunaaan untuk membentuk antibodi.

5. Monosit

Monosit bisa bergerak seperti Amoeba serta memiliki inti yang bulat/bulat panjang. Monosit diproduksi pada jaringan limfe (getah bening) serta bersifat fagosit.



Beginilah proses fagositosis

Dari bermacam leukosit di atas yang berperan penting kepada kekebalan tubuh ada 2, yaitu sel fagosit serta limfosit.

    Sel fagosit bakal menghancurkan antigen yang dengan tutorial menelannya (fagositosis). Ada 2 macam sel fagosit, yaitu neutrofil, serta Makrofag. Sel makrofag bisa keluar dari dalam peredaran darah untuk masuk ke dalam jaringan tubuh. Performa ini disebut diapedesis, serta berkegunaaan untuk melacak/mencari lokasi dimana antigen alias kuman berada. Apabila antigen ditemukan maka sel makrofag juga bakal meperbuat fagositosis.
    Sedangkan limfosit terdiri atas:
        limfosit T (T Sel)
        limfosit B (B sel). Keduanya dihasilkan oleh sumsum tulang serta diedarkan ke seluruh tubuh melewati pembuluh darah, serta menghasilkan antibodi yang disesuaikan dengan antigen yang masuk ke dalam tubuh.

Tidak jarangkali antigen seperti virus memasuki tubuh tak melewati pembuluh darah tetapi melewati kulit serta selaput lendir untuk menghindari leukosit. Tetapi ada bentuk pertahanan lain di sana. Sel-sel tubuh bakal menghasilkan interferon yaitu zat yang berkegunaaan sebagai penghalang pembentukan virus baru (replikasi).

Macam Sistem Kekebalan
1. Sistem Kekebalan Alami

Apabila tubuh terserang sebuahpenyakit, umpama campak, tubuh bakal membentuk antibodi untuk melawan campak. Dibentuknya antibodi ini menyebabkan tubuh menjadi kebal (imun) kepada campak. Kekebalan (imunitas) kepada sebuahpenyakit yang dimiliki tubuh tanpa perlakuan tertentu ini dinamakan kekebalan alami/kekebalan perolehan (aquired immune). Contoh kekebalan alamiah yang lain merupakan kebalnya bayi kepada berbagai penyakit seusai menyusu pada hari pertama. Di dalam air susu bunda tersebut terkandung kolostrum yang kaya antibodi serta mineral. Kekebalan bayi ini bersi kukuh kemarin hari hingga berbagai minggu.

Bagaimana tubuh bisa mengingat serta mengetahuii antigen yang sempat menyerang sebelumnya? Nyatanya ada sel-sel khusus yang bertugas untuk mengingat serta mengetahui antigen yang disebut sel-sel memori.  Inilah ciri khas sistem kekebalan tubuh: pengingatan/pengenalan serta pengkhususan. Pengenalan artinya sel-sel memori sanggup mengingat serta mengetahui antigen yang sempat menyerang tubuh. Sedangkan kekhususan berarti satu antibodi hanya tepat untuk satu antigen tertentu. Sebagai contoh antibodi cacar hanya tepat untuk antigen cacar serta tak tepat untuk antigen lainnya.
2. Sistem Kekebalan Buatan

Kekebalan buatan merupakan sebuahbentuk kekebalan tubuh yang sengaja dibuat alias ditumbuhkan melewati pemberian vaksin. Vaksin merupakan bibit penyakit (kuman/antigen) yang sudah dilemahkan. Proses pemberian vaksin dalam tubuh disebut vaksinasi. Contohnya apabila mengharapkan tubuh memproduksi antibodi tetanus, maka seseorang disuntik bakteri tetanus yang sudah dilemahkan. Vaksin tetanus yang masuk tersebut bakal dianggap tubuh sebagai antigen jadi tubuh bakal memproduksi antibodi. Dampaknya tubuh menjadi kebal kepada tetanus apabila sebuahsaat penyakit tersebut menyerang. Kekebalan yang dibuat oleh tubuh dengan pemberian vaksin ini dinamakan kekebalan buatan serta tergolong kekebalan aktif sebab tubuh membentuk antibodi sendiri.

Cara lain untuk menumbuhkan kekebalan pada tubuh merupakan dengan menyuntikkan serum. Serum merupakan plasma darah yang sudah mengandung antibodi untuk melawan antigen tertentu. Pembuatan serum diperbuat dengan menyuntik kuda alias kelinci dengan vaksin tertentu. Seusai tubuh kelinci alias kuda membentuk antibodi, kemudian plasma darah yang mengandung antibodi diisolasi. Umumnya pemberian serum diperbuat untuk pengobatan serta bukan pencegahan. Umpama seseorang yang digigit ular berbisa ditolong dengan menyuntikkan serum anti bisa ular. Pemberian serum semacam ini disebut dengan kekebalan pasif sebab tubuh tak membentuk antibodi sendiri.

Semua langkah untuk membikin tubuh menjadi kebal (imun) baik dengan vaksinasi maupun pemberian serum semacam di atas disebut dengan imunisasi. Dengan memahami sistem kekebalan di atas, kami tahu ada 2 tipe imunisasi, yaitu imunisasi alamiah serta imunisasi buatan. Seseorang yang sempat terinfeksi sebuahpenyakit serta akhirnya mendapatkan kekebalan disebut mendapatkan imunisasi alamiah. Sebaliknya apabila mendapatkan kekebalan sebab pemberian vaksin alias serum disebut imunisasi buatan (artifisial).
Macam Vaksin

Kekebalan sebab vaksinasi biasanya mempunyai jangka waktu tertentu, jadi permberian vaksin wajib diulang lagi seusai berbagai lama. Hal
ini diperbuat sebab jumlah antibodi dalam tubuh terus bertidak lebih jadi imunitas tubuh juga menurun. Berbagai tipe penyakit yang bisa dicegah dengan vaksinasi antara lain cacar, tuberkulosis, dipteri, hepatitis B, pertusis, tetanus, polio, tifus, campak, serta demam kuning. Vaksin
untuk penyakit tersebut biasanya diproduksi dalam skala besar jadi harganya bisa murah oleh masyarakat.

Secara garis besar, vaksin dikelompokkan menjadi 4 tipe yaitu:

    Vaksin Bacille Calmette-Guerin (BCG), polio tipe sabin, serta campak. Vaksin ini terbuat dari mikroorganisme yang sudah dilemahkan.
    Vaksin pertusis serta polio tipe salk. Vaksin ini berasal dari mikroorganisme yang sudah dimatikan.
    Vaksin tetanus toksoid serta difteri. Vaksin ini berasal dari toksin (racun) mikrooganisme yang sudah dilemahkan/diencerkan konsentrasinya.
    Vaksin hepatitis B. Vaksin ini terbuat dari protein mikroorganisme.

No comments:

Post a Comment