Monday, March 2, 2015

Reproduksi Vegetatif pada Tumbuhan



Perkembangbiakan alias reproduksi berfungsi untuk melestarikan kehadiran sebuahspesies supaya tidak mengalami kepunahan. Pada umumnya reproduksi pada flora bisa dibedakan atas dua cara, yaitu dengan cara vegetatif (aseksual) serta dengan cara generatif (seksual).
Reproduksi dengan cara Vegetatif (Aseksual)
Yaitu terjadinya individu baru tanpa didahului peleburan dua sel gamet. Bisa dibedakan menjadi dua macam:
A.      Perkembangbiakan vegetatif alami
Yaitu terjadi individu baru tanpa adanya campur tangan manusia. Reproduksi semacam ini terjadi dengan berbagai cara, yaitu:
1.       Dengan pembelahan sel, terjadi pada flora bersel satu, umpama alga bersel satu Chlorella, Chlamydomonas, dll.
2.        Dengan menghasilkan spora vegetatif, umpama pada flora paku, fungi, serta ganggang
3.       Dengan rhizoma alias akar tinggal: pada irut, bunga tasbih, lengkuas, temulawak, serta kunyit.
4.        Dengan stolon alias geragih, umpama pada pegagan (Sentela asiatica), rumput teki (Cyperus rotundus), arbei, serta lain sebagainya.
5.       Dengan umbi batang, umpama pada kentang (Solanum tuberosum).
6.       Dengan umbi lapis, umpama pada bawang merah (Allium cepa).
7.       Dengan umbi akar, umpama pada ketela pohon
8.        Dengan tunas, umpama pada bambu (Gigantochloa sp).
9.       Dengan tunas adventif, umpama pada cocor bebek
                          
Reproduksi vegatatif buatan
Selain itu flora bisa juga berkembang biak dengan tutorial tidak kawin serta dengan bantuan manusia, biasa disebut reproduksi dengan cara vegetatif buatan, umpama: mencangkok, stek, okulasi, mengenten, serta merunduk.
a.       a. Mencangkok

Tumbuhan yang biasa dicangkok merupakan flora dikotil semacam jambu, sawo, rambutan, mangga, jeruk, serta lain-lain. Tujuan mencangkok merupakan supaya diperoleh flora baru yang cepat berbuntut serta sifatnya sama dengan induknya    
b. Menempel (okulasi)

Menempel merupakan menggabungkan tahap tubuh dua tanaman yang tidak sama. Umumnya dua tipe tanaman yang digabungkan tersebut masing-masing memiliki kelebihan. Umpama flora mangga berakar kuat, buahnya sedikit, dengan flora mangga yang berakar lemah, buahnya tidak sedikit. Maka tutorial menempelnya, pada batang flora yang berakar kuat, ditempelkan kulit yang memiliki calon tunas dari batang flora mangga yang berbuntut tidak sedikit namun berakar lemah tadi.
c. Merunduk

Cara ini diperbuat dengan merundukkan serta kemudian membelokkan ke bawah batang alias cabang tanaman. Dibagian cabang yang tertimbun tanah kemudian bakal tumbuh akar-akar. Seusai akar-akarnya kuat cabang yang berhubungan dengan batang induk dipotong. Tanaman yang biasa dikembangkan dengan merunduk merupakan apel, anyelir, alamanda, selada air, anggur, serta lain sebagainya.
d. Mengenten (menyambung/kopulasi)

Pada dasarnya menyambung sama dengan menempel. Tutorial ini tidak sedikit diperbuat pada singkong serta buah-buahan. Mula-mula biji disemaikan. Seusai tumbuh lalu disambung dengan ranting/cabang dari pohon sejenis yang buahnya baik. Kemiringan potongan ± 45°. Diameter batang atas wajib sesuai dengan diameter batang bawah. Kedua sambungan itu diikat dengan kuat. Diusahakan supaya tidak terjadi infeksi. Buah yang dihasilkannya bakal sama dengan buah yang dihasilkan pohon sumbernya.
e. Stek

Stek merupakan mempertidak sedikit dengan potongan-potongan batang, yang ditanam, lalu tumbuh menjadi tanaman baru. Potongan-potongan tersebut wajib punya buku-buku. Tidak sedikit diperbuat kepada ubi kayu, tebu, tanaman psupaya, serta lain-lain.
Keuntungan serta kemenyesalan reproduksi vegetatif buatan
Tidak sedikit petani yang mengembangkan tutorial reproduksi pada tanaman buah-buah, tanaman liar, serta lain-lain dengan tutorial mencangkok, stek, merunduk, okulasi, mengenten serta lain-lain. Tutorial ini memberbagi berbagai keuntungan antara lain:
 Sifat tanaman baru bakal sama persis dengan sifat tanaman induk.  Cepat menghasilkan buah.
Disamping itu ada pula berbagai kemenyesalan, antara lain:
    Tanaman yang berasal dari stek ataupun mencangkok umumnya memiliki sistem perakaran yang tidak lebih kuat.
    Perkembangbiakan dengan cara vegetatif bisa menghasilkan sedikit keturunan.
    Bila tanaman hasil reproduksi vegetatif dipotong ranting-rantingnya maka bisa menyebabkan menurun pertumbuhannya.
Sebab dalam reproduksi dengan cara vegetatif tidak terjadi pengperpaduan sifat-sifat dari induknya, maka dihasilkan keturunan baru yang sifatnya sama dengan sifat induknya.

No comments:

Post a Comment