Dulu saya sudah ceritakan tentang sejarah penemuan virus. Kini kami bakal mengulas tentang ciri serta peranan virus.
Virus mempunyai sifat yang sangat tidak sama dibandingkan dengan mikroorganisme yang lainnya. Perbedaan yang sangat mencolok adalah: virus mempunyai ciri sebagai benda tidak nasib, yaitu bisa dikristalkan. Dalam keadaan semacam ini virus dalam keadaan inaktif serta tidak menunjukkan tanda-tanda kenasiban. Tetapi begitu berada dalam tubuh makhluk nasib lain, ia mampu ‘nasib’ kembali serta menginfeksi sel-sel nasib dengan satu tujuan: reproduksi. Inilah sebabnya virus disebut sebagai metaorganisme, artinya organisme peralihan dari benda tidak nasib ke benda nasib.
Berikut ini adalah ciri-ciri mutlak virus.
1. Ciri sebagai makhluk nasib
Mempunyai hanya salah satu asam nukleat, yaitu DNA alias RNA saja. Materi genetis virus ini dibungkus oleh sebuahprotein yang disebut kapsid. Kapsid dibangun oleh subunit-subunit yang identik satu sama lain yang disebut kapsomer. Bentuk kapsomer-kapsomer ini sangat simetris serta sebuahsaat bisa mengkristal. Pada berbagai virus, semacam virus herpes serta virus influenza, tersedia pula sampul alias envelope dari bahan lipoprotein (lemak serta protein). Pembungkus ini sebetulnya adalah membran plasma yang bersumber dari sel inang virus. Virus yang materi genetisnya terbungkus oleh kapsomer disebut virion alias ppostingan virus.
Bisa meperbuat reproduksi (proliferasi) hanya dalam sel alias jaringan nasib. Virus tidak bisa dibiakkan pada sekerat daging alias pada medium supaya-supaya semacam bakteri. Jadi virus tidak mempunyai performa untuk mempertidak sedikit diri di luar sel-sel/jaringan nasib. Mengapa? Sebab virus bukan sel. Jadi tidak mempunyai organel-organel semacam sel normal lainnya. Itu sebabnya ia hanya bisa nasib dalam sel nasib untuk ‘meminjam’ organel sel nasib tersebut.
2. Ciri sebagai benda tidak nasib
Virus bisa dikristalkan serta bisa juga dicairkan kembali.
Virus bukan sel sebab tidak mempunyai sitoplasma serta organel-organel sel, jadi tidak mampu meperbuat metabolisme mandiri.
Virus berkapasitas kurang lebih 20 – 30 nanometer (nm), 1 nm = 1/1.000.000.000 meter. Ukurannya rata-rata 50 kali lebih kecil dari bakteri jadi hanya bisa dilihat dengan mikroskop elektron. Ingat bahwa Iwanovski
dan Beijerinck yang meperbuat eksperimen dengan menyaring ekstrak daun tembakau yang terkena penyakit mosaik, nyatanya virus masih lolos dari saringan bakteri, sedangkan bakteri tersaring sebab ukurannya lebih besar daripada virus.
Bakteriofage (baca: bakteriofah) adalah virus yang suka menyerang bakteri (bacterion = bakteri – fage = makan). Ada bermacam-macam bentuk virus, tetapi bakteriofage inilah yang dianggap mempunyai tahap-bagian tubuh yang lengkap dibandingkan bentuk yang lain. Umumnya bakteriofage tidak jarang menginfeksi bakteri Escherechia coli.
Apabila diamati, tubuh bakteriofage tersusun atas kepala, ekor, serta serabut ekor. Kepala adalah yang berbentuk polyhedral (segi tidak sedikit), di dalamnya tersedia materi genetis DNA alias RNA. Dari kepala timbul selubung memanjang yang adalah ekor virus. Kepala serta selubung inilah yang disebut kapsid. Ekor ini bertugas sebagai alat penginfeksi serta bermanfaat sebagai penerima rangsang alias reseptor yang dipakai untuk mengetahuii permukaan dari sel tertentu yang bakal diserang.
Dibagian dasar ekor tersedia tidak sedikit serabut ekor. Tahap ini bermanfaat dalam menyerang sel bakteri serta menolong menginjeksikan DNA/RNA ke dalam sel bakteri.
Peranan virus
Bisa dikatakan, semua virus menyebabkan penyakit pada manusia, hewan, maupun tumbuhan. Berbagai penyakit flora yang dikarenakan virus diantaranya:
Tobacco mosaic virus (TMV) adalah virus yang menyebabkan penyakit pada tembakau serta flora anggota suku terung-terungan (Solanaceae) lain. Gejala yang ditimbulkan adalah bercak-bercak kuning pada daun yang menyebar semacam mosaik.
Virus Tungro, menyebabkan penyakit tungro, yakni tipe penyakit yang menyerang tanaman padi. Penyakit ini paling manjur ditularkan oleh wereng hijau (Nephotettix virescens).
Citrus Phloem Vein Degeneration (CPVD), penyakit ini merusak pembuluh floem pada tanaman jeruk jadi menyebabkan kematian tanaman.
Virus juga tidak sedikit menyebabkan penyakit pada manusia. Umumnya virus yang menyerang fauna bisa juga menyebabkan penyakit pada manusia. Berikut adalah contoh-contoh virus yang menyebabkan penyakit pada manusia.
No comments:
Post a Comment