Alat-alat peredaran darah pada manusia
Alat peredaran darah terdiri atas jantung (cor) dan pembuluh darah. Jantung bermanfaat memompa darah, sedangkan pembuluh darah bertugas mengalirkan darah dari jantung hingga hingga ke jaringan tubuh.
Pembuluh darah
Ada dua tipe pembuluh darah yaitu: Arteri : Adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah keluar dari jantung. Bila hingga di jaringan, arteri bercabang-cabang kecil yang disebut arteriole. Pembuluh arteri bersifat elastis dan darah yang mengalir tekanannya kuat sebab mendapatkan pemompaan langsung dari jantung.
Vena : Adalah pembuluh yang mengalirkan darah kembali menuju ke jantung. Pembuluh vena yang menyebar di jaringan bercabang-cabang kecil dan disebut venula. Vena tak lebih elastis bila dibandingkan dengan arteri dan darah yang mengalir tekanannya rendah sebab ajaran darah pada vena berdasarkan sistem katup dan pompa otot. Vena biasanya terletak di permukaan tubuh di bawah kulit, sedangkan arteri lebih ke dalam.
Perhatikan perbedaan arteri dan vena.
JantungJantung adalah alat pemompa darah, terletak didalam rongga dada dan diatas diafragma. Jantung memiliki tahap-bagian sebagai berikut:
a. Dinding jantung: terdiri atas tiga lapis, yaitu
epikardium (lapisan luar)
perikardium (selaput pembungkus jantung)
miokardium (otot jantung)
endokardium (selaput yang melapisi ruangan jantung)
tahap-bagian jantung.
b. Ruangan jantung: terdiri atas 4 ruangan yaitu
serambi (atrium) kanan dan kiri
dan dua bilik (ventipsel) kanan dan kiri
Pada bayi yang belum lahir, antara serambi kanan dan serambi kiri tersedia celah yang disebut foramen ovale. Celah ini bermanfaat sebagai bypass ajaran darah sebab belum bermanfaatnya paru-paru janin.
c. Katup jantung: untuk menjaga supaya ajaran darah tetap searah. Ada tiga macam katup jantung:
valvula tipsuspidalis (berdaun tiga): tersedia di antara atrium kanan dan ventipsel kanan
valvula bikuspidalis (berdaun dua): tersedia di antara atrium kiri dan ventipsel kiri
valvula semilunaris (bentuk bulan sabit): tersedia pada pangkal batang aorta
d. Saraf jantung
Sinoatrium Node (SA Node): tersedia pada atrium kanan
Atrioventricular Node (AV Node): tersedia pada sekat antara atrium dan ventipsel
Pola peredaran darahBila SA Node mengeluarkan impuls bakal menyebabkan atrium berkontraksi jadi darah dipompa menuju ke ventipsel. Impuls yang mengalir akhirnya merangsang AV Node jadi juga mengeluarkan impuls yang menyebabkan otot ventipsel berkontraksi, dan darah dipompa keluar jantung.
Bila ventipsel kiri berkontraksi darah dipompa ke seluruh tubuh melewati aorta (nadi besar). Darah yang mengalir ini kaya bakal oksigen dan nutrisi. Di jaringan tubuh nutrisi dan oksigen diambil oleh sel-sel tubuh. Kemudian sel melepaskan CO2 dan sisa metabolisme yang kemudian diangkut oleh darah melewati pembuluh vena cava superior dan vena cava inferior kembali menuju atrium kanan. Pola peredaran ini disebut peredaran darah besar.
Perhatikan pola peredaran darah pada manusia,.
Dari atrium kanan darah dipompa masuk ke ventipsel kanan lalu mengalir meninggalkan jantung menuju ke paru-paru melewati arteri pulmonalis. Darah yang mengalir ini mengangkat tak sedikit CO2 yang hendak dibuang. Di paru-paru CO2 dilepaskan dan oksigen diikat, lalu darah mengalir melewati vena pulmonalis kembali ke jantung masuk ke atrium kiri. Pola peredarah ini disebut peredaran darah kecil. Dari atrium kiri darah masuk ke ventipsel kiri, dan siklus yang sama terulang.
Butuh diperhatikan bahwa kontraksi atrium kanan dan kiri berjalan bersamaan. Demikian pula kontraksi ventipsel kanan dan kiri juga bersamaan. Jadi ajaran darah pada peredaran darah besar dan kecil berjalan serentak, dan bukannya bergantian.
Saat ventipsel berkontraksi muncul tekanan yang disebut tekanan sistole. Saat ventipsel berelaksasi tetap ada tekanan yang disebut tekanan diastole. Umumnya pada orang muda yang sehat besarnya tekanan sistole dan diastole adalah 120/80 mmHg. Tekanan darah ini bakal terus tinggi sejalan dengan pertambahan usia.
Sebetulnya msumberah tekanan sistole dan diastole ini juga terjadi pada saat kontraksi atrium. Jadi ada sistole atrium dan diastole atrium. Tapi di dunia medis konteks tekanan sistole dan diastole tampaknya lebih mengacu pada kontraksi ventipsel.
Peredaran Limfe (Getah Bening)
Selain peredaran darah, pada manusia tersedia juga peredaran limfe alias peredaran getah bening. Peredaran getah bening adalah peredaran terbuka, yaitu dimulai dari dalam jaringan dan beres pada pembuluh balik bawah selangka (vena sub klavia).
Cairan ini berasal dari darah yang keluar melewati dinding kapiler lalu masuk ke ruang antarsel, dan kemudian masuk ke pembuluh halus yang disebut pembuluh getah bening (limfe). Dari pembuluh limfe kecil, kemudian berkumpul pada pembuluh getah bening yang besar, dan yang terbaru masuk ke vena sub klavia.
Sistem limfatik pada manusiaPembuluh limfe besar ada dua macam, yaitu:
Sistem pembuluh limfe dada (ductus thoraxicus): mengalirkan limfe dari tahap tubuh sebelah bawah, dan tahap tubuh atas sebelah kiri ke pembuluh vena bawah selangka kiri.
Sistem pembuluh limfe dada kanan (ductus limfaticus dexter): mengalirkan limfe dari daerah kepala, leher, dada, paru-paru, jantung dan lengan kanan ke vena bawah selangka kanan.
Di sepanjang pembuluh limfe tersedia kelenjar limfe yang adalah penyaring kuman. Berbagai kelenjar limge yang besar adalah:
kelenjar limfe lipat siku, lipat dada, ketiak, lutut, dan leher.
di selaput lendir usus.
kelenjar folikel pangkal lidah.
tonsil, amandel, dan pada adenoid.
Semacam ajaran darah pada vena, ajaran getah bening dikarenakan oleh tekanan otot rangka yang tersedia di kurang lebih pembuluh getah bening. Dan untuk menjaga supaya ajaran getah bening bisa lancar, disepanjang pembuluh tersedia katup. Persis semacam vena.